Langsung ke konten utama

PERMASALAHAN KOPERASI DI INDONESIA

Permasalahan dalam koperasi di Indonesia


Permasalahan Koperasi
                                      Di Indonesia
Disusun oleh:
1.      Agung Kurniawan        ( 20215278 )
2.      Alvin Sergio Affandi    ( 20215585 )
3.      Endah Darmasari          ( 22215211 )
4.      Evita Yusrina Silfahmi ( 22215310 )
5.      Inne Hanandita             ( 23215385 )
6.      Listiani Roswita            ( 23215850 )
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
   1.1       Latar belakang
Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang melandaskan kegiatannya berdasarkan pada prinsip gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasar asas kekeluargaan. Berbagai kelebihan yang dimiliki koperasi  jelas membuat koperasi sebagai badan usaha yang sangat menguntungkan di Indonesia. Pada awalnya koperasi berasal dari usaha yang tidak spontan. Koperasi tumbuh pada kalangan rakyat kecil yang saat itu mengalami penderitaan dalam lapangan ekonomi dan social yang disebabkan dari sistem kapitalisme yang terjadi pada saat itu. Masyarakat hanya mempunyai kemampuan ekonomi yang terbatas yang secara spontan mengajak masyarakat yang mempunyai nasib yang sama untuk menolong dirinya dan masyarakat lainnya. Sehingga pemerintah membuat peraturan Undang-Undang No.12 tahun 1967, undang-undang ini berfungsi untuk melindungi organisasi usaha yang berupa koperasi ini.
Namun pada akhir-akhir ini Koperasi semakin jarang ditemukan di lingkungan masyarakat. Padahal masih banyak masyarakat kecil yang membutuhkan keberadaan koperasi ini. Banyak hal yang membuat Koperasi kurang diminati oleh masyarakat baik itu dari factor internal maupun eksternal. Kurangnya wawasan masyarakat terhadap koperasi menjadi salah satu factor tidak berkembangnya koperasi di Indonesia selain itu juga sebagian masyarakat tidak memiliki rasa kepedulian terhadap koperasi. Maka dari itu dibutuhkan penyuluhan-penyuluhan yang dapat menambah wawasan masyarakat dalam mengembangkan koperasi.
                  1.2      Rumusan Masalah
          1.  Mengapa koperasi sangat kurang diminati
  2.  Mengapa koperasi sulit berkembang?
          3.  Mengapa keterbatasan modal menjadi penghambat berkembangnya koperasi?
          4.  Mengapa SDM menjadi penghambat berkembangnya koperasi?
             1.3        Tujuan
 1.  Untuk mengetahui apa penyebab koperasi kurang diminati
 2.  Untuk mengetahui penyebab koperasi sulit berkembang
 3.  Untuk mengetahui mengapa keterbatasan modal menjadi penghambat berkembangnya  koperasi
   4.  Untuk mengetahui mengapa SDM menjadi penghambant berkembangnya koperasi 
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1       Teoritis
2.1.1    Koperasi sangat kurang diminati
Banyak hal yang membuat koperasi pada saat ini kurang diminati yaitu dikarenakan ada asumsi yang tertanam bahwa kegagalan koperasi di masa lampau tidak mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak pengelola terhadap masyarakat sehingga timbul rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap koperasi. Oleh sebab itu maka diperlukan sosialisasi untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Sosialisasi ini dapat menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat bahwa koperasi itu berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong. Sehingga apabila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan maka koperasi akan bertanggung jawab sepenuhnya akan hal itu terhadap masyarakat. Selain itu perlu diadakannya pembenahan pelayanan dan menciptakan produk baru yang lebih inovatif sehingga mampu bersaing dengan pihak swasta. 
2.1.2    Koperasi sangat sulit berkembang
Koperasi sendiri dalam perkembangannya di Indonesia mengalami pasang surut bahkan sudah banyak anggota koperasi yang non-aktif, padahal  koperasi di nilai sebagai fasilitas yang memiliki potensi dalam membangun ekonomi Indonesia yang mandiri dan mapan, sebab sistem kekeluargaan dalam koperasi tidak akan membelit anggotanya dengan peraturan-peraturan perbankan yang mempersulit perekonomian.
Jadi apa yang menyebabkan Koperasi sulit berkembang terutama di Indonesia? Kurangnya peminat dan sulit untuk mendapatkan modal bisa dikarenakan kalah bersaing dengan lembaga-lembaga pemberian kredit atau lembaga penyimpanan dana misalnya perbankan, kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi menjadi faktor utamanya karna akan berpengaruh pada prakteknya dilapangan dan beranggapan hal itu tak akan menghasilkan manfaat untuk diri mereka pribadi. Banyaknya masyarakat yang masih memandang sebelah mata dan kurangnya berpartisipasi menjadikan usaha ini terbatas dan menyebabkan sosialisasi anggota koperasi belum optimal.
Selain itu tidak sedikit masyarakat berbicara mengenai harga barang di koperasi lebih mahal dari pada di pasar swalayan, sehingga masyarakat jadi enggan untuk membeli barang dikoperasi sebab harganya yang jauh lebih mahal dibandingkan harga pasar. Tentu saja konsumen di Indonesia  akan memilih untuk membeli suatu barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dibanding koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk melakukan transaksi di koperasi sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan merugi sehingga perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak berjalan sama sekali.
Sebaiknya untuk mengembangkan koperasi diperlukannya promosi yang kreatif dari para anggota koperasi , mensosialisasikan melalui media massa dan secara langsung dengan terjun kelapangan agar masyarakat Indonesia mengetahui hal-hal tentang koperasi dan minat masyarakat juga bertambah.
2.1.3    Keterbatasan Modal
Modal merupakan salah satu faktor produksi yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha. Dengan adanya pemberian modal ke koperasi, koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan berkembang. Modal yang ada harus dimanfaatkan untuk usaha - usaha yang bermanfaat untuk para anggotanya, usaha-usaha dari koperasi juga dapat membantu pembentukan modal baru yaitu dengan cara mensosialisasikan koperasi & membuat citra yang baik tentang koperasi. Hal ini dilakukan agar membangun kepercayaan masyarakat, sehingga mereka dapat ikut berpartisipasi dalam memajukan perkembangan koperasi. Koperasi yang memiliki permasalahan di bidang permodalan tidak akan berkembang dengan baik karena mereka memiliki kekurangan dana untuk mengembangkan usahanya. Maka dari itu dana dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha koperasi dan juga dana dari masyarakat yang menyimpan uangnya di koperasi dapat berguna sebagai modal utama berkembangnya koperasi.
2.1.4    SDM
Factor yang sangat mempengaruhi keadaan koperasi di Indonesia salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pada saat koperasi menjalankan kegiatan operasionalnya banyak pengurus atau pengelola yang kurang mendukung jalannya kegiatan koperasi. Keadaan seperti inilah yang membuat koperasi semakin lama semakin kurang diminati karena seringkali pendirian koperasi didasarkan pada dorongan yang secara tidak langsung dipaksakan oleh pemerintah. Pengurus koperasi yang dipilih biasanya berdasarkan status social atau jabatan yang dimiliki oleh masyarakat. Tidak jarang kita menjumpai pengurus koperasi yang sudah lanjut usia hal ini menyebabkan pengurus tidak focus dalam mengelola koperasi karena kemampuan mereka yang terbatas. Selain itu pengurus koperasi dipilih tanpa memperhatikan pengalaman baik dari sisi akademis maupun dari kemampuannya dalam menjalankan kewirausahaan.  Maka dari itu sangat perlu diadakan pengarahan kepada generasi muda tentang koperasi agar dapat melakukan perkembangan koperasi sehingga koperasi tetap dapat berkembang dan semakin banyak orang yang tertarik dengan hal hal yang di tawarkan oleh koperasi. 
2.2       Analisis dan Kasus             
Kasus :
 
JAKARTA - Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) jumlah anggota koperasi yang ada di seluruh Indonesia saat ini sebanyak 37,78 juta orang. Jumlah tersebut dinilai masih sangat minim. Sekretaris Jenderal Kemenkop UKM Agus Muharam mengatakan, jumlah anggota koperasi tersebut masih jauh dari kata ideal. Sebab jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang hampir mencapai 250 juta orang, jumlah anggota koperasi di Indonesia seharusnya bisa lebih besar lagi."Idealnya paling tidak dari seluruh masyarakat Indonesia yang mempunyai usaha itu sekitar 7,6 juta unit. Kalau rata-rata memiliki 2-3 tenaga kerja, ya minimum seharusnya ada 100-150 juta anggota koperasi," terangnya saat dihubungi Okezone, Selasa (12/7/2016).
Untuk itu, Agus menilai seharusnya seluruh perusahaan-perusahaan nasional mendirikan koperasi yang beranggotakan karyawannya. Apalagi dengan begitu anggota terdaftar memiliki kredibilitas karena memiliki pendapatan tetap. "Anggotanya jelas berkualitas karena punya pendapatan, kan tujuan koperasi menolong kesejahteraan anggotanya juga. Jadi perusahaan harusnya wajib mendirikan koperasi karyawan," imbuhnya. Sayangnya, Kemenkop UKM berencana akan membubarkan 62 ribu koperasi yang ada karena tidak menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tentu hal itu tidak sejalan dengan upaya meningkatkan jumlah anggota koperasi.
Analisis :
            Di dalam kasus ini membahas tentang sangat minimnya jumlah anggota koperasi yang ada di Indonesia dibandingkan jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Pada kasus ini sangat terlihat masyarakat Indonesia kurang tertarik dengan adanya kegiatan koperasi ini padahal dengan adanya koperasi ini sangat membantu masyarakat Indonesia dalam mensejahterakan kehidupannya terutama untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Merupakan awal yang baik apabila pemerintah berniat untuk mendirikan koperasi di perusahaan – perusahaan Nasional yang beranggotakan karyawannya. Hal itu akan memberikan dampak yang positif bagi anggota koperasi yang merupakan karyawan perusahaan dan memberikan dampak yang positif dalam perkembangan koperasi di Indonesia. Namun apabila KemenKop UKM berniat untuk membubarkan kegiatan koperasi sebaiknya di tinjau ulang terlebih dahulu atau mencari solusi lain seperti misalnya peningkatan kualitas dalam pelayanan, karena koperasi yang dapat berkembang baik adalah koperasi yang memiliki SDM yang kompeten dan berkualitas sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk para anggotanya. 
BAB 3
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa banyak permasalahan yang membuat Koperasi tidak dapat berkembang pesat di Indonesia. Banyak factor yang menghambat perkembangan koperasi diantaranya adalah SDM dan Modal. Dalam mengembangkan koperasi maka dibutuhkan SDM yang berkualitas yang mampu melayani dengan baik anggota koperasinya dan juga yang memiliki pengalaman, baik dibidang akademis maupun dari kemampuannya menjalankan kewirausahaan. Selain itu pemerintah dan masyarakat dapat saling bahu membahu untuk membantu permodalan dalam mengembangkan koperasi. Maka dari itu perlu diadakan pengarahan kepada generasi muda agar dapat melakukan perkembangan koperasi nantinya sehingga Koperasi di Indonesia dapat berkembang dan diminati oleh masyarakat. 
3.2       Saran
            Dalam mengembangkan koperasi sebaiknya lebih selektif dalam memilih pengurus koperasi seperti halnya tidak memilih pengurus koperasi yang sudah lanjut usia dan memilih pengurus koperasi yang masih muda namun memiliki kemampuan dalam bidang akademis dan mau mengembangkan koperasi. Sehingga nantinya mereka dapat menciptakan hal-hal yang lebih inovatif dalam upaya mengembangkan koperasi sehingga harapan kami dalam berekembangnya koperasi di Indonesia dapat terwujud. Selain itu perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat agar menciptakan minat untuk menjadi bagian dari anggota koperasi. Sehingga nantinya impian masyarakat untuk mensejahterakan kehidupannya dapat terwujud terutama untuk golongan masyarakat menengah kebawah. 
DAFTAR PUSTAKA :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur Organisasi PT Fashion Eservices Indonesia

PT Fashion Eservices Indonesia PT Fashion Eservices Indonesia 2014, ZALORA Indonesia adalah situs web belanja yang menyediakan kebutuhan mode pakaian yang terdiri dari produk berbagai merek, baik lokal maupun internasional. Zalora Indonesia yang didirikan pada tahun 2012 oleh Catherine Sutjahyo, merupakan bagian dari Zalora Grup di Asia yang terdiri dari Zalora Singapura, Zalora Malaysia, Zalora Vietnam, Zalora Taiwan, Zalora Thailand dan Zalora Filipina. Zalora merupakan anak perusahaan dari situs belanja online Zalando. Zalando merupakan proyek dari Rocket Internet Dalam segi pemasaran produknya Zalora selain menyediakan berbagai pilihan brand yang menarik, ada pula cara pembayaran yang opsional. Selain bisa dilakukan melalui kartu kredit atau transfer, pembeli bisa membayar tunai saat pengiriman barang atau disebut Cash on Delivery . PT Fashion Eservices Indonesia memiliki visi dan misi perusahaan. Visi nya adalah menjadi Portal Media Diskusi Jual Beli Online Shop Terbes...

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Disusun oleh : Alvin Sergio Affandi (20215585) Hendra Eka Suparman (23215111)             Menurut Marzuki Pelatihan adalah pengajaran atau pemberian pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku (pengetahuan, skill, sikap) agar mencapai sesuatu yang diinginkan. Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.             Menurut Hani Handoko pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan ( training ) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengem...

Perdagangan dan hubungan internasional

Perdagangan dan Hubungan Ekonomi Internasional Pada awalnya, perdagangan internasional hanya sebatas pada kegiatan ekspor dan impor. Tetapi dengan makin luasnya pengaruh globalisasi ekonomi, semakin dirasakan dampaknya terhadap aktivitas pembangunan suatu Negara. Perdagangan internasional dikembangkan secara melembaga melalui berbagai bentuk kerjasama ekonomi antar Negara. Agar kerjasama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerjasama antarnegara tersebut diatur dalam bentuk organisasi resmi. Perdagangn internasional   adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Di banyak Negara, perdagangan internasioanl menjadi salah satu factor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan intenasional telah terjadi selama ratusan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, social, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Pedagangan internasional mencakup masalah ekonomi dalam hubungannya ...