BAB 9. MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Pengertian
Manajemen
keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan
bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu
aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak
memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan
tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan
Jadi,
manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif,
seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Seorang manajer
keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala
unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan
salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh
seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui
apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul
kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu,
seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen
keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah
tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk
itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan
pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula. Adapun 7
prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1.
Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak
boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang
tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa
terdapat manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability) :
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu,
kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau
kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat
menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia
capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan
kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency) : Organisasi
harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan
rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya
menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat
dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila
organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang
disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar
keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategic maupun
operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan
hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana
keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana
strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5.
Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu
yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan
catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan
keakuratan pencatatan keuangan.
6.
Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana
yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan
pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan
strategic, identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian
dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan keuangan
yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi
yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia
dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan yang antara lain:
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan yang antara lain:
● Perolehan dana dengan biaya murah,
● Penggunaan dana efektif dan efisien,
● Analisis laporan keuangan,
● Analisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan
keputusan rutin.
Berdasarkan tujuan tersebut,
manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain:
v Memaksimalkan nilai perusahaan,
v Membina relasi dengan pasar modal
dan pasar uang, dan sifat dasar perusahaan. Tujuan perusahaan adalah mencari
laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba,
pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya
memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:
v Memaksimumnkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus menghasilkan
laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
v Tanggung jawab sosial, artinya
dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
v Etika, artinya manajemen dalam
mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka
bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat sebagai konsumen.
Manajemen keuangan berhubungan dengan
3 aktivitas, yaitu:
Ø Aktivitas penggunaan dana, yaitu
aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
Ø Aktivitas perolehan dana, yaitu
aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun
sumber dana eksternal perusahaan.
Ø Aktivitas pengelolaan aktiva,
yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus
dikelola seefisien mungkin.
Fungsi Manajemen Keuangan Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi
Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak
lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan
evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan
yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi Bila dikaitkan dengan tujuan ini,
maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
Ø Melakukan pengawasan atas biaya
Ø Menetapkan kebijaksanaan harga
Ø Meramalkan laba yang akan datang
Ø Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat
perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang
manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari
tindakan yang tidak diinginkan. Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya Analisis
sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajer
keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan
asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana
dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi
dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan
perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut
menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan
adanya sumber atau penggunaan dana. Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung
bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana
yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang
diperoleh dari kreditur perusahaan.
3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas
manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini
digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang
dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, rasio ini
merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio
tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil
pengembalian.
Pengertian Modal Istilah "modal" biasa diartikan bermacam-macam,
istilah modal dalam pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
modal aktif dan modal pasif. Modal aktif merupakan kekayaan atau penggunaan
dana, sedangkan modal pasif merupakan sumber dana. Manajer Keuangan Manajer
Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan
yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan.
Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu
perusahaan. PERAN MANAJER KEUANGAN
Peran seorang manajer yaitu memproses input menjadi output.
Dengan melaksanakan kegiatan Planning, Organizing, Leading, dan Controlling
melalui peranan yang harus dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal)
yang sangat membantu melaksanakan tgas pekerjaan, pemberian informasi kepada
pihak yang berkepentingan dengan pekerjaannya terutama informasi mengenai
policy perusahaan (informational role), dan peranan ketiga yang harus dilakukan
seorang manajer yang tidak kalah pentingnya adalah cara manajer
menginplementasikan suatu keputusan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan
(decesion role). Tanggung jawab seorang manajer keuangan, yaitu : Peramalan dan
perencanaan keuangan Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan Pengkoordinasikan
dan pengendalian Interaksi dengan pasar modal PENGANGGARAN MODAL Adalah
penggunaan dana atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka
panjang). Dengan kata lain berkaitan dengan Keputusan Investasi pada aktiva
tetap. Capital Budgeting atau penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang
lebih rinci dan hati-hati karena pengembaliaan dana > 1 tahun. ARUS KAS
MASUK Uang tunai atau cash merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi
arus kas keluar yang berasal dari periode-periode lalu. Arus kas bersih (net
cash flow) mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar pada periode
berjalan. Average Return on Investment Method (Metode Rata-rata Kembalian
Investasi) Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.
Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah Pajak
= … % Investasi Rata-Rata Investasi Kriteria Penilaian:
1. Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat
memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
2. Jika Pengambilan Keputusan belum
memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang
diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya
dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya
adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk
dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan
adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis. Kelemahan lain
dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran
kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted
Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6
tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20
juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga
yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A
akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total
investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia
ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah
diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah
diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap
populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja,
terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran
keuangan jangka pendek. Metode net presen value Selisih uang yang diterima dan
uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money. Pada dasarnya
tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih
terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan
investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi
tingkat suku bunga, bukan aliran kas). Metode profibality index Metode ini
menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1,
maka diannggap menguntungkan. Metode internal rate of return Dalam metode IRR,
dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat
bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan),
maka investasi diangap menguntungkan.
Perencanaan
keuangan
Ø Mengapa
perusahaan membutuhkan dana ? Karena suatu perusahaan membutuhkan suatu dana
untuk dapat di investasikan kepada perusahaan lain agar perusahaannya tetap
berkembang.
Ø Untuk apa
Pembiayaan Perusahaan? Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka
pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat
dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam
menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan
perkembangan kemajuan perusahaannya.
Sumber :
Sumber :
Komentar
Posting Komentar